Gas Ammonia Berbahaya Bagi Kesehatan Ayam Kampung Super
Ammonia adalah gas yang tidak berwarna dengan titik didih -33,50o celcius. Gas ammonia merupakan gas pencemar udara yang dihasilkan dari uraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti pembuatan kompos, peternakan, dan pengolahan sampah kota. Gas ammonia juga dapat berasal dari aktivitas manusia seperti pupuk urea dan industri kilang minyak.
Salah satu masalah yang biasa muncul di dunia peternakan adalah masalah bau ammonia yang terdapat di dalam kandang. Bau yang menyengat biasanya menimbulkan komplain oleh masyarakat sekitar (jika kandang yang Anda buat dekat dengan pemukiman warga). Gas tersebut sangat berkaitan dengan ketersediaan udara bersih di dalam kandang, dan jika kualitas udara memburuk, maka sudah bisa dipastikan ayam akan mengalami permasalahan.
Kandang yang berbau menyengat disebabkan oleh kandungan ammonia yang tinggi. Ammonia di dalam kandang disebabkan oleh proses perombakan sisa-sisa nitrogen yang ada di dalam feses oleh bakteri ureolitik. Ammonia sendiri terdiri dari 2 bentuk, yaitu terlarut dalam cairan dan gas. Ammonia yang terdapat di dalam kandang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. Ammonia dalam skala kecil hanya akan berdampak pada bau yang tidak sedap. Berbeda dengan ammonia dalam skala besar yang dapat menyebabkan pernapasan dan iritasi.
Di Indonesia pemeliharaan ayam belum sepenuhnya benar, maka bisa dipastikan gas ammonia yang dihasilkan sangatlah tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya pembuatan lahan untuk peternakan yang jarak antar kandangnya hanya sekitar 5 meter saja, hal ini menimbulkan aliran udara menjadi tidak lancar yang berakibat tertimbunnya gas ammonia di dalam kandang. Begitu juga dengan kotoran ayam yang menumpuk di dalam kandang dan dibiarkan berbulan-bulan sehingga alas kandangnya sangat lembab. Apalagi kepadatan ayamnya melebihi standar yang telah ditentukan, sehingga alas cepat basah dan akhirnya gas ammonia menumpuk dalam kandang tersebut.
Dampak negatif yang timbul akibat pencemaran gas ammonia, antara lain :
- Menganggu sistem pertahanan tubuh pada saluran pernapasan ayam
Pada level 20 ppm, gas ammonia bisa mengakibatkan terhentinya bulu getar dan kerusakan pada silia dan akhirnya akan merusak saluran pernafasan ayam. Hal ini berakibat ayam mudah terserang penyakit pernafasan karena silia dan mukosa merupakan saluran pernafasan pertahanan pertama yang dimiliki ayam.
- Membuat ayam mengalami kondisi hipoksia
Kondisi hipoksia adalah kondisi ayam kekurangan oksigen yang dipicu oleh penurunan kadar oksigen, hal ini juga dapat tercipta dalam kandang yang disebabkan oleh meningkatnya gas-gas sumber iritasi seperti ammonia, CO2 dan H2S. Ammonia akan mudah meningkat saat kondisi feses dan alas yang basah dan lembab. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor :
- Alas yang kurang optimal
Alas atau litter digunakan untuk membantu menyerap air yang ada pada feses sehingga akan cepat mengering. Jika kondisi litter yang basah, kondisi ini tentu akan mendukung terbentuknya ammonia.
- Feses yang dikeluarkan ayam basah
Feses basah bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh jamur atau virus sehingga dapat mengakibatkan pencernaan pakan menjadi terganggu. Selain karena infeksi yang disebabkan oleh jamur dan virus, kandungan garam yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan feses menjadi basah (diare).
- Sirkulasi udara yang kurang baik
Sirkulasi udara yang terganggu karena jarak kandang yang terlalu dekat dengan tebing atau terlalu banyak pepohonan akan mengakibatkan pembuangan gas berbahaya menjadi terhambat dan menghambat pengeringan feses oleh aliran angin.
- Kandang ayam yang terlalu padat
Semakin banyak jumlah ayam, tentu semakin banyak feses yang menumpuk dan daya serap litter menjadi terbatas. Hal ini dapat menyebabkan kadar ammonia menjadi lebih tinggi.
- Mengganggu pembentukan kerabang telur
Gas ammonia juga dapat mengakibatkan kondisi cairan tubuh (cairan plasma darah yang bersifat basa) pada ayam. Jika plasma bersifat basa, maka sebagian protein akan mengikat kalsium darah, dan akibatnya pembentukan tulang ayam akan terganggu dan kerabang yang dihasilkan akan tipis.
Hal yang bisa Anda lakukan :
- Memperbaiki kualitas nutrisi pakan
Kasus feses basah bisa disebabkan oleh kualitas pakan, sebaiknya periksakan kadar protein dan garam di laboratorium. Sesuaikan dengan kadar protein kasar dan garam dengan kebutuhan ayam. Pastikan asupan pakan juga sesuai dengan standar kualitas pakan.
- Manajemen litter (alas) yang baik
Litter digunakan dikandang DOC Ayam kampung super hingga ayam berumur 2 minggu. Ketebalan litter yang baik minimal 10 cm dari lantai kandang. Apabila serbuk gergaji sudah padat maka segera ganti serbuk gergaji dengan serbuk gergaji yang baru.
- Atur kepadatan ayam jawa dalam satu kandang
Satu kandang per 1 meter sebaiknya diisi dengan ayam kampung dewasa sekitar 6-8 ekor. Saat masa brooding lakukan pelebaran sekat kandang sesuai dengan pertumbuhan ayam.
Jika anda menginginkan DOC Ayam Kampung Super. Di jualayamhias.com kami menyediakan DOC ayam kampung super silahkan hubungi sekarang di :
SMS/CALL/WHATSAPP
0856 4772 3888
Telkomsel:
0812-2028-8686
0822-2123-5378
Indosat:
0856-4772-3888
0857-2932-3426
XL:
0819-3140-9353
Kata terkait :
Ayam kampung super, DOC ayam kampung super, jual DOC ayam kampung super, harga DOC ayam kampung super, bahaya kotoran unggas, dampak limbah peternakan terhadap lingkungan, Jual DOC ayam kampung super , Harga DOC Ayam Kampung Super