Ayam cemani termasuk jenis ayam hias yang unik dan indah. Dengan bulu diseluruh tubuhnya yang berwarna hitam membuat ayam ini menarik untuk kita pelihara dirumah.
Tidak hanya bulunya yang berwarna hitam bahkan kaki, paruh jengger hingga dagingnya pun juga berwarna hitam.
Keunikan pada warnanya lah yang tidak dimiliki oleh jenis ayam lainnya. Harga jual ayam cemani pun relatif cukup stabil.
Jenis ayam berbulu hitam tersebut merupakan ayam asli yang berasal di sebuah wilayah di Indonesia, tepatnya di wilayah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.
Menurut sejarahnya keberadaan ayam cemani sudah ada sejak Kerajaan Majapahit.

Berapa Harga Jual Ayam Cemani ?
Ayam cemani memang dikenal dengan ayam yang memiliki keunikan pada warna tubuhnya. Warna dari ayam cemani yakni hitam, mulai dari jengger hingga kaki berwarna hitam.
Tetapi tentu warna darah yang dihasilkan ayam cemani ini cenderung berwarna merah tua dan bukan hitam. Dikenal dengan ayam yang unik, ayam cemani memiliki harga jual yang cukup tinggi.
Beberapa juga muncul sedikit warna merah di bagian kepala namun tidak begitu mencolok bila tidak di amati dengan baik.
Harga jual ayam cemani umumnya mulai dari Rp. 100.000 hingga puluhan juta. Tentu harga yang cukup fantastik bukan.
Bagi Anda pengemar ayam unik seperti ayam hias cemani ini tidak perlu khawatir. Kami dari jualayamhias.com jual ayam cemani dengan harga yang terjangkau.
Ayam cemani yang kami sediakan mulai dari usia anakan satu bulan hingga usia indukan. Adapun untuk daftar harganya sebagai berikut ini :
Usia | Harga |
1 bulan | Rp. 95.000 |
2 bulan | Rp. 135.000 |
3 bulan | Rp. 185.000 |
4 bulan | Rp. 235.000 |
5 bulan | Rp. 285.000 |
Cemani Jantan 5 Bulan | Rp. 375.000 |
Cemani Indukan | Rp. 535.000 |
Cemani Indukan Jantan | Rp. 750.000 |
Walaupun harga ayam hitam atau ayam cemani ini memiliki harga yang cukup tinggi, tetapi banyak pecinta ayam hias mengemari ayam tersebut. Harga ayam cemani asli yang tinggi tidak menyurutkan minat pecinta ayam hias.
Mengapa Ayam Cemani Berwarna Hitam ?
Beberapa sumber yang kami dapati untuk menjawab pertanyaan ini memang bisa bervariasi. Namun mutasi gen yang ada pada jenis cemani ini yang menjadi sebab ayam cemani ini berwarna hitam.
Dan kami amati dari waktu ke waktu warna hitam ini cenderung stabil dan tidak ada pudar ataupun luntur.
Kecuali memang untuk ayam cemani yang semakin berumur akan memutih di bagian ujung paruh dan ujung kukunya.

Baca juga : Ayam Cemani Menjadi Salah Satu Bentuk Usaha Ternak Ayam
Jenis ayam cemani tersebut memang merupakan jenis ayam yang banyak dicari dan diminati oleh sebagian masyarakat dan pecinta ayam hias.
Bukan karena sebagai kepercayaan yang banyak dianggap oleh masyarakat, melainkan warna tersebut berasal dari gen atau keturunannya yang memang berwarna hitam.
Tetapi warna tersebut tidak mempengaruhi warna telurnya, telur cemani berwarna putih atau terkadang coklat mirip seperti telur ayam kampung.
Apakah Ayam Cemani Bisa Berubah Warna ?
Selama kami ternak kami tidak menemukan perubahan warna yang mencolok dalam ternak ayam ini. Ada kemungkinan ayam cemani akan berubah warna jika saat ternak tidak di pisah dengan ayam lain.
Saat ayam di campur dengan ayam lain bukan tidak mungkin betina ayam cemani akan dikawin oleh pejantan jenis ayam lain.
Tentu saja hasilnya atau anakanya nanti akan berubah secara bentuk dan warnanya dengan mengikuti karakter ayam jantan yang membuahi tersebut.
Dengan keanekaragaman fauna asli Indonesia ini sebenarnya kita memiliki kekayaan potensi untuk di eksplor lebih dalam sehingga bisa di dapati kemanfaatan yang lebih besar yang salah satunya dari ayam cemani ini.

Hal ini merupakan tantangan bagi kita terutama untuk para penggerak dunia peternakan seperti peternak, mahasiswa peternakan maupun dinas peternakan yang terkait.
Bila usaha ini bisa di lakukan dengan fokus dan sungguh-sungguh serta konsisten kami yakin usaha ini akan merubah pandangan masyarakat mengenai ayam cemani yang lekat dengan nuansa ritual atau klinik.
Produktifitas Ayam Cemani
Dalam cara memelihara ayam cemani memang seperti memelihara ayam kampung pada umumnya tidak hal khusus yang perlu di sembunyikan atau di rahasiakan.
Ayam cemani memiliki berat badan rata-rata 2 – 3 kg untuk cemani jantan sedangkan untuk cemani betina bisa mencapai 2,5 kg.
Ayam cemani yang sudah siap bertelur pada umur 7-8 bulan keatas, dengan jangka waktu 3 – 4 kali per tahunnya. Tetapi waktu produksi tersebut tergantung pada penetasannya jika menggunakan mesin penetas.
Tentunya akan memberikan peluang untuk meningkatkan produksi telurnya. Ayam cemani sendiri bisa mempunyai usia sampai 7 tahun lebih.

Namun memang keberadaan ayam cemani sekarang ini sudah semakin langka, jarang ditemukan karena hanya beberapa peternak saja yang memiliki ayam cemani ini.
Sebenarnya masih banyak bisa di lakukan penelitian mengenai ayam cemani ini. Semisal bila di lakukan eksperimen menyilangkan ayam cemani ini dengan jenis ayam lain.
Karena memang ayam cemani memiliki keunggulan produksi telur bila kita bandingkan dengan ayam kampung pada umumnya.
Dan bila untuk produksi daging, ayam cemani ini memiliki kekurangan yakni warna dagingnya yang berwarna hitam atau keabu – abuan.
Bagaimana Cara Beternak atau Budidaya Ayam Cemani ?
Dalam cara ternak ayam cemani sebenarnya relatif mudah. Tidak ada cara khusus yang perlu kami rahasiakan. Budidaya ayam cemani ini layaknya kita memelihara ayam kampung pada umumnya.
Untuk pakan kita bisa menggunakan voer/BR yang kadang di sebut juga dengan konsentrat ayam. Dari pakan tersebut bisa kita bisa padukan dengan jagung maupun nasi.
Ada juga yang menambahkan dengan beras merah maupun kacang hijau. Tetapi memang penambahan beras merah maupun kacang hijau tidak memberikan efek yang signifikan dalam pertumbuhan ayam cemani.
Dalam pemeliharaan atau cara ternak ayam cemani kita perlu perhatikan pemisahan dengan ayam lain. Hal ini merupakan hal yang paling mendasar untuk menjaga ayam cemani kita terjaga keaslianya.

Karena bila ayam cemani bercampur dengan ayam lain maka resiko ayam di kawin oleh jenis lain akan menghasilkan jenis ayam cemani yang tidak asli atau murni lagi.
Teknik pemisahan ayam cemani dengan ayam lain ini selain bertujuan untuk menjaga ayam cemani terjaga keaslianya sebenarnya mengandung banyak manfaat.
Dan teknik ini kadang kami temui tidak dilakukan peternak khususnya bagi peternak pemula.
Bila kita bisa mengkondisikan kandang ayam terpisah berdasar jenis dan usia ayam maka penyebaran penyakit akan berkurang serta pemerataan pakan pun dapat kita raih.
Baca juga : 3 Hal Penting dan Tips Dalam Pemeliharaan Ayam Cemani
Ayam Cemani menjadi salah satu jenis ayam hias dari 34 jenis ayam hias lebih yang ada di jualayamhias.com, ayam cemani tersedia mulai dari anakan atau bibit ayam cemani, indukan dewasa siap produksi hingga telurnya yang bisa di tetaskan di daearah mana saja.
Kenapa cemani mahal?
Ada beberapa orang yang mengambil kesempatan untuk mengambil untung yang berlipat sehingga ayam cemani menjadi sangat mahal. Saat masih di Indonesia ayam cemani relatif terjangkau harga nya.
Kami jual ayam cemani sejak 1999 harganya relatif stabil dari waktu ke waktu.
Kami menyediakan telur ayam cemani yang siap di tetaskan baik dengan indukan ayam lain maupun dengan mesin penetas telur. Harga bibit ayam cemani dapat anda ketahui di tabel diatas.
Bagi anda yang lebih memilih bibit atau anakan ayam cemani kami juga bisa mengirimkan ke seluruh penjuru Indonesia yang terjangkau kargo hewan.
Untuk ke Pulau Jawa kami kirimkan via kereta pengambilan di kargo stasiun, sedangkan Luar Pulau Jawa kami kirimkan via pesawat pengambilan di karo bandara.
Apabila Anda menginginkan ayam cemani dari usia anakan sampai dewasa juga bisa Anda pesan di jualayamhias.com. Lihat daftar harga ayam hias terbaru di DAFTAR HARGA dan hubungi kami sekarang di:
WHATSAPP/TELP/SMS
CS 1
CS 2
CS 3
Kata terkait : Ayam Hias, Ayam Cemani, Jual Ayam Cemani, Harga Ayam Cemani, foto ayam cemani, jual ayam cemani, cara ternak ayam cemani, telur ayam cemani
*.
I am from Pakistan and want to Purchase ayam cemani breeders. My WhatsApp is 00923127007000 and email is kashif8816@yahoo.com
Hi Kashif! We have contact you on Whatsapp.